Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukan bahwa lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Indonesia menghadapi tingkat pengangguran terbuka tertinggi dibanding lulusan jejnjang lainnya. Pengangguran lulusan SMA tercatat dengan angka mencapai 2.107.781 orang sementara lulusan SMK mencapai 1.621.672 orang pada tahun 2024.
Fakta ini menunjukkan banyaknya lulusan SMA dan SMK yang masih belum memiliki arah yang jelas ataupun arah karir mereka kedepannya. Kurangnya pengetahuan seseorang terhadap diri sendiri dalam Psikologi dikenal dengan istilah Self Awareness (Kesadaran diri).
Self Awareness sangat dibutuhkan sebagai usaha untuk mencapai kematangan karir dikemudian hari. Menurut Seorang Ahli yang bernama Goleman, kemampuan individu untuk dapat mengenali dan memahami perasaan, berpikir positif, pengambilan keputusan pribadi, mempertimbangan dampak dari pengambilan keputusan, serta kemampuan mengenali kelemahan dan kelebihan didefinisikan sebagai kesadaran diri (Farenti & Sekonda, 2022).
Siswa mengalami kesulitan dalam menentukan karir karena mereka belum memahami keinginan dan kemampuannya. Banyak siswa menghadapi kesulitan dalam memilih jurusan yang sesuai dengan minat dan kemampuan mereka, karena kurangnya informasi tentang dunia kerja. Mereka sering bingung memilih pekerjaan yang tepat dan khawatir tentang prospek pekerjaan setelah lulus. Selain itu, siswa juga belum memiliki gambaran jelas tentang perguruan tinggi yang harus dipilih atau keterampilan yang dibutuhkan untuk karier di masa depan. Hal ini menunjukkan pentingnya bimbingan karier yang dapat membantu siswa membuat keputusan yang tepat untuk masa depan mereka. (Nengsih, 2019).
Oleh karena itu disinilah peran Self Awareness bagi seseorang. Siswa dengan self- awareness yang tinggi cenderung lebih mantap dalam menentukan pilihan karir karena mereka tahu apa yang mereka inginkan dan apa yang dapat mereka lakukan. Keterampilan self awareness yang optimal dapat dilihat dari siswa yang memahami kapasitas berdasarkan kelebihan dan kekurangan yang ada dalam dirinya. Sebaliknya rendahnya tingkat self-awareness atau kesadaran diri sering menjadi penyebab utama kebingunan dan salah langkah. Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Hafizha (2022) siswa yang memiliki kesadaran diri yang rendah akan sulit untuk dapat menilai diri dengan baik dan tidak memiliki sikap optimis akan potensi hubungan dengan orang lain maupun lingkungan. Haibo et al. (2018) mengatakan dampak lanjutan dari ketidaksadaran karir ini akan membawa individu pada ketidaktahuan atas tujuan apa yang ingin diraih dengan melakukan suatu tindakan. (Farenti & Sekonda, 2022).
Dengan mengenali minat dan potensi diri mereka siswa bisa lebih yakin memilik karir yang sesuai. Self-awareness tidak hanya memudahkan siswa dalam menentukan jalur karir tetapi juga membantu meningkatkan kepercayaan diri. Ketika siswa paham apa yang mereka sukai dan apa yang mereka kuasai, mereka akan lebih mantap dalam memilih karir dan menghadapi tantangan yang ada di depannya.
Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh guru, orang tua pendidik untuk meningkatkan self awareness. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Puteri & Rozana (2022) menunjukan bahwa pelatihan berbasis self awareness mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami diri mereka, sehingga mereka lebih siap membuat keputusan karir yang mantap dan sesuai dengan potenso diri. Contohnya pada pelatihan yang dilakukan di SMKN 1 Cihampelas, siswa diajak untuk mengenal diri melalui metode Awareness Wheel dan Johari Window.
Metode ini membantu siswa menganalisis emosi, pikiran mereka tentang masa depan dan juga memberikan ruang umpan balik dari teman. Umpan balik ini memberikan sudut pandang baru bagi siswa untuk lebih memahami kekuatan dan kelemahan diri mereka. Hasil dari pelatihan ini menunjukan peningkatan dalam kemampuan siswa untuk mengenali diri dan menetapkan pilihan karir dengan lebih percaya diri.
Johari Window merupakan cara yang menyenangkan untuk mengenal diri sendiri dari dua sisi, yaitu apa yang kita tahu tentang diri sendiri dan apa yang orang lain tahu tentang kita. Modelnya dibagi jadi empat area yaitu yang terbuka, yang kita tidak sadar, yang kita sembunyikan, sama yang tidak diketahui siapa pun. Intinya, kita diajak buat lebih banyak terbuka dan mendengarkan masukan orang lain. Dengan begitu, kita bisa lebih paham siapa diri kita sebenarnya.
Awareness Wheel digunakan untuk meningkatkan kesadaran diri dan mengurangi kebingungan. Awareness Wheel membantu siswa melihat pilihan karir dari berbagai aspek seperti perasaan, fakta, pikiran, keinginan, dan tindakan, sehingga membuat keputusan lebih jelas. Menggunakan Awareness Wheel dimulai dengan mengenali situasi yang sedang dihadapi. Setelah itu, pikirkan apa yang dirasakan, baik secara fisik maupun emosional, dan apa yang ada dalam pikiran tentang situasi tersebut. Selanjutnya, tentukan apa yang diinginkan dari situasi ini dan tindakan apa yang perlu diambil.
Self-awareness penting untuk memahami potensi diri dan membuat keputusan karir yang tepat. Dengan self-awareness yang baik kita bisa lebih percaya diri dalam memilih karir sesuai minat dan kemampuan. Memiliki self-awareness bukan hanya sekedar mengenali diri tetapi juga dasar mencapai kesuksesan di masa depan.
Referensi Bacaan
Farenti, F., & Sekonda, F. A. (2022). Pengaruh kesadaran
diri (self awareness) terhadap perencanaan karier pada siswa kelas XI di SMA
negeri 3 kota jambi. Jurnal pendidikan tambusai, 6(3), 13640–13646.
https://doi.org/10.31004/jptam.v6i3.4488
Hafizha, R. (2022). Profil self-awareness remaja. Journal
of education and counseling (jeco), 2(1), 159–166.
https://doi.org/10.32627/jeco.v2i1.416
Nengsih. (2019). Pengaruh self efficacy terhadap perencanaan
arah karier siswa SMA dan implikasinya dalam pelayanan bimbingan konseling. Jurnal
pendidikan dan konseling, 9(1), 55–68.
Puteri, S. A., & Rozana, A. (2022). Pelatihan berbasis
self-awareness untuk meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan karir. Plakat :
Jurnal pelayanan kepada masyarakat, 4(1), 121.
https://doi.org/10.30872/plakat.v4i1.7834
Statistik, B. P. (2024, Juli 24). Pengangguran terbuka menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan. Retrieved from Badan Pusat Statistik Indonesia: https://www.bps.go.id/id/statistics-table/1/OTcyIzE=/pengangguran-terbuka-menurut-pendidikan-tertinggi-yang-ditamatkan-1986---2023.htmlTazkia, I. (2023, September 27). Mengenali diri sendiri menggunakan teori johari window . Retrieved from Kampus tazkia bogor: https://tazkia.ac.id/en/berita/populer/481-mengenali-diri-sendiri-menggunakan-teori-johari-window
Psikologi, Universitas Gajayana Malang.
bisa dihubungi melalui sasqiaputri21@gmail.com